Mengenai Saya

Foto saya
Orang yang bertanggungjawab

Senin, 30 Mei 2016

LATGAB GOKASI DPC AGAM – PASBAR

Untuk menjalin silaturahmi sesama karateka maka pengurus GOKASI DPC AGAM & PASBAR melakukan Latihan bersama yang diadakan pada hari Sabtu – Minggu tanggal 28 – 29 Mei 2016. Latihan diadakan di salah satu Dojo DPC Agam yaitu SMK 2 Sungai Jarian. Latihan ini diikuti oleh puluhan karateka dari 2 (dua) DPC. Para pelatih & Majelis Sabuk Hitan di 2 (dua) DPC tesrsebut terlibat secara aktif untuk mensukseskan acara ini.
Latihan ini sekaligus untuk mempersamakan gerakan. Para peserta yang terdiri dari pelajar dari tingkat SD sampai SMA terlihat begitu serius & semangat mengikuti arahan dari Majelis Sabuk Hitam. Persamaan gerakan dipandu langsung oleh Ketua Komtek DPC Agam Sensei Syamsuardi (Dan III Goju).
Latihan dilanjutkan dengan Kumite & Sanchin. Kumite dilaksanakan memakai system pertandingan yang sesungguhnya. Tujuannya agar para karateka mengetahui persis bagaimana situasi nantinya saat mereka terjun di kejuaran. Untuk latihan Sanchin juga dilakukan praktek kekuatan tubuh para karateka. Para peserta di tes dengan pukulan – pukulan & sabetan batang tebu pada badannya.
Latihan Gabungan yang diadakan kali ini selesai & ditutup setelah dialakukannya upacar penutupan. Para peserta sangat puas dengan acara ini & meminta kepada para Majelis Sabuk Hitam agar acara seperti ini dilaksanakan rutin 1 (satu) kali setahun. Mendengar permintaan ini, Para Majelis Sabuk Hitam berjanji untuk membahasnya secara bersama. Dan bahkan tidak tertutup kemungkinan untuk melaksanakan Gasukhu yang nantinya diikuti oleh DPC – DPC lain.

Bravo GOKASI. Semoga sukses dalam membina generasi muda sebagai generasi penerus cita2 bangsa…..



 

Kamis, 21 April 2016

ADA APA DENGAN KARTINI



Berhubung hari ini adalah hari Kartini, bawaannya pengen share tentang peringatan Kartini yang dirayakan tiap tahunnya. Kartini dijadikan pahlawan emansipasi wanita sehingga setiap tahunnya dirayakan oleh kaum wanita sebagai ucap syukur atas sederajatnya kaum wanita dengan laki – laki. Tetapi kenapa setiap tahunnya pula para sejarawan banyak yang mengkritisi hal ini? Penasaran dengan hal ini, Saya coba mengulik beberapa refensi mengenai hal ini & mencari tahu apa titik permasalahan dengan hari KARTINI ini.
Hasil kulikan tersebut ternyata para sejarawan atau para kritikus tidak keberatan dengan yang namanya KESETARAAN GENDER. Lantas apa yang mereka permasalahkan lagi? Toh mereka tidak menolak hal tsb di atas? Ternyata keberatan atau kritikan itu terletak pada sosok KARTINI nya. Lho,,,kok bisa,,,??? Apa yang salah dengan KARTINI???
Saya coba mengulik lagi yang lebih banyak & mendalam persoalan ini. Ternyata keberatan itu berawal dari KENAPA HANYA / HARUS KARTINI SAJA YANG DIANGGAP PAHLAWAN? Kalau dibaca2 sejarah Indonesia, kan banyak juga pahlawan Wanita Kita, sebut saja : Cut Nyak Dien, Rohana Kudus, Siti Manggopoh (yang bahkan belum ada pengakuan terhadap sosok Bundo ini sebagai Pahlawan Nasional), Dewi Sartika, dll.
KARTINI mulai dikenal luas setelah J.H Abendanon mengumpulkan surat – surat KARTINI kepada sahabat penanya & akhirnya surat – surat tersebut dibukukan dengan judul DOOR DUISTERNIS TOT LICHT ( DARI KEGELAPAN MENUJU CAHAYA ). Kenapa sampai dibukukannya surat – surat tersebut ? Hal ini adalah karena kekaguman orang – orang Belanda masa itu kepada sosok KARTINI yang pemikirannya saat itu boleh dikatakan melampaui batas di zaman tersebut.
Sekarang coba Kita bandingkan sosok KARTINI dengan sebagian pejuang – pejuang wanita lain :
1.      Cut Nyak Dien (1848 – 1908)
Beliau ini dicatat sejarah sampai akhir hayatnya tetap melawan Belanda
2.      Dewi Sartika (1884 – 1947)
Beliau mendirikan sekolah di Bandung dan Luar Bandung pada tahun 1910
3.      Rohana Kudus (1884 – 1972)
Beliau juga mendirikan beberapa sekolah di kampong halamannya, Padang. Bahkan ybs merupakan wartawati pertama di Indonesia. Beliau juga penentang keras Poligami
4.      RAA Lasminingrat (1843 – 1948)
Seorang pengarang hebat & berkonsentrasi pada pendidikan wanita Sunda.
Pertanyaan selanjutnya kenapa nama – nama ini tidak sehebat KARTINI ? Apakah sengaja di tenggelamnkan karena KARTINI adalah pejuang wanita yang tidak tegas melawan Belanda sehingga semua perjuangan wanita – wanita Indonesia lainnya yang notabene lebih aktiv menentang Belanda tidak lebih “HITS”. Dampaknya tentu figure KARTINI lah yang mencuat & bisa menjadi contoh bagi wanita – wanita Indonesia lainnya.
Beberapa kalangan ada yg menilai buku KARTINI tsb sudah direkayasa. Karena sampai sekarang tidak ada yang tahu dimana naskah surat yang asli berada. Rasanya tidak mungkin seorang gadis usia belasan dapat menulis kalimat sebagus itu. Ada kemungkinan JH. Abendanon memasukkan aroma politik ke dalam buku tersebut. KARTINI juga tidak konsisten dalam pemikirannya yg mengkritik serta menggugat tradisi Jawa & Islam yang menurutnya “MENGEKAKANG PEREMPUAN” seperti dilarang sekolah tinggi, dipingit, dipoligami, dll. Dan kenyataannya KARTINI menerima dinikahkan dengan Bupati Rembang yang sudah memiliki 3 orang istri. Perubahan sikap ini menggambarkan sosok KARTINI ternyata seorang wanita yang lembek. KARTINI tidak Kita dengar sebagai penentang Belanda & bahkan cenderung toleran terhadap Belanda. KARTINI pun hanya membahas mengenai wanita Jawa bukan wanita dari suku lain yang ada di Indonesia.
Kita tidak memojokkan sosok KARTINI sebagai salah seorang pahlawan wanita Indonesia. Tetapi Kita harus mengkritisi sejarah yang ada sekarang. Benarlah apa yang dikatakan guru Saya yang bernama DICKY ZAINAL ARIFIN, bahwa “ SEJARAH DIBUAT OLEH PEMENANG PERANG “. Sejarah bisa dimanipulasi sesuai dengan kemauan SANG PEMENANG PERANG. Kalau memang demikian halnya, pertanyaan berikutnya “APAKAH KITA MEMANG SUDAH MERDEKA???” Selamat BERFIKIR, MENGANALISA & MENCERNA!!! GOOD LUCK !!!

Sumber : Dari beberapa sumber referensi…..